setia aku,
seperti hembus nafas kau
setiap saat dan setiap kali,
berada di setiap ruang antara
ruang kecil rusuk kau,
larut dalam salur darah
menghubung degup jantung
ke setiap organ tubuh kau,
berubahnya hitam rambut
ke putih uban,
sesama rentak nadi yang
selari rentak jantung,
setia aku,
seperti hidup hingga menemu mati,
cuma kau
belum masih mengerti.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.